- allah cinta romantis : Budaya saat ini menjunjung tinggi cinta romantis, seakan – akan hidup kita tidak akan lengkap sebelum kita menemukan ‘seseorang’. Dalam alkitab kita melihat bagaimana Lea memberi banyak anak pada suaminya agar ia bisa dicintai (baca juga 1 Kor 7 : 32 -34). Cinta manusia tidak pernah menjadi pengganti bagi Kasih Allah yang Benar.
- Tanda keberhalaan allah ini adalah dengan menanyakan pada diri kita sendiri; Apakah kita kecewa dengan kehidupan cinta kita ? Bagi siapa kita paling sering berkorban ? Siapakah yang melengkapi kita ?
- allah keluarga : Kita bisa belajar tentang Abraham bagaimana ia percaya Tuham sehingga memgorbankan anak yang dikasihinya. Allah sendiri juga menggorbankan AnakNya yang tunggal yang dikasihiNya. “Jikalau seorang datang kepadaKu dan tidak membenci bapanya, ibunya, istrinya, anak – anaknya, saudata – saudara laki – laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lukas 14:26)
- Tanda keberhalaan allah ini adalah dengan menanyakan pada diri kita sendiri; Siapakah orang yang paling berarti bagi kita di dunia ini ? Apakah ada relasi yang menjadi penentu perasaan atau emosi anda saat ini ? Bisakah kita menemukan “kasih yang menyimpang” dalam keluarga kita dan bagaimana penyembahan dengan Allah mempengaruhi hal ini ?
- allah keakuan : “…pada watu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah.” (Kej 3:5). Kita memiliki banyak hal yang menjadikan kita Allah bagi diri kita sendiri. Realitas adalah hanya ada satu Allah dan kita bukanlah Allah. Bersingungan dengan narsistik, mengangap diri spesial.
- Tanda keberhalaan allah ini adalah dengan menanyakan pada diri kita sendiri; apakah kita angkuh dan merasa bahwa diri kita selalku benar ?
“…Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” (Yoh. 4:14)
“Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat : mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.” (Yer. 2:13)
Kembalilah pada sumber air yang hidup !
Thanks for the reading !! ^^

