Komik ini merupakan salah satu karya favorit penulis sejak duduk di bangku SMP. Pada masa itu, penulis hanya membacanya melalui tempat penyewaan komik dan bahkan sampai meminjamnya dua kali di dua tempat berbeda karena begitu menyukainya. Akhirnya, pada tahun 2017, penulis berhasil membeli komik ini yang kala itu sudah cukup sulit ditemukan. Beruntung, ada sebuah toko daring di Instagram yang menjual satu paket lengkap jilid 1–10 (tamat). Penulis langsung membelinya—seharga seratus ribu rupiah lebih—dan ketika paket tiba, kondisi komiknya masih sangat mulus. Terima kasih kepada penjual yang teliti.

Komik ini mengisahkan kehidupan Ran Kotobuki bersama dua sahabatnya, Miyu dan Aya. Ketiganya gemar menghabiskan waktu di Shibuya dan dikenal sebagai gal—sebutan untuk remaja SMP atau SMA yang sering berkumpul di pusat perbelanjaan dan memiliki gaya fesyen khas. Secara garis besar, komik ini mengikuti perjalanan Ran dan teman-temannya sejak kelas satu hingga kelas tiga SMA, disertai kilas balik tentang adik Ran serta kisah Ran dan Miyu saat masih di SMP.

Penulis sangat menyukai gaya gambar Mihona Fujii yang selalu menampilkan detail fesyen dengan sangat apik. Pakaian dan aksesori yang digunakan para tokoh selalu menarik, hingga rasanya penulis ingin memiliki atau mencari item yang serupa di dunia nyata.

Ran merupakan karakter yang paling berkesan bagi penulis. Ia digambarkan sebagai gal yang tangguh, ceria, dan penuh semangat. Tokoh-tokoh lainnya pun memiliki kepribadian yang kuat dan berbeda satu sama lain. Cerita yang disajikan tidak hanya berfokus pada romansa, tetapi juga persahabatan, empati, keberanian menolong orang lain—termasuk menghadapi kasus perundungan—serta pembelajaran untuk memahami karakter setiap individu dan tetap menjadi diri sendiri.

Hal yang paling penulis sukai dari komik ini adalah pesan mengenai pentingnya mengenali diri sendiri dan orang lain, menjaga semangat dalam keseharian, serta mengekspresikan diri melalui fesyen. Komik ini mengingatkan bahwa kita tidak perlu mengikuti orang lain; memiliki karakter pribadi adalah hal yang penting.

Dari cerita yang ditampilkan, penulis belajar untuk menjadi diri sendiri, karena setiap orang diciptakan unik. Tetap semangat dan jangan biarkan orang lain memengaruhi diri kita ke arah negatif. Komik ini juga menekankan arti persahabatan: jadilah teman yang baik, luangkan waktu untuk menolong ketika seseorang membutuhkan, dan jangan ragu untuk berbuat baik.

Dalam urusan perasaan, komik ini mendorong pembacanya untuk berani mengungkapkan isi hati—karena beberapa orang memang tidak peka, seperti Yuya dalam cerita. Selain itu, komik ini mengajarkan keberanian untuk memiliki mimpi dan berusaha meraihnya, sebagaimana yang dicontohkan Miyu.

Terakhir, jangan takut mengekspresikan diri melalui fesyen dan riasan, selama tetap setia pada jati diri. Hadapi hidup dengan senyum dan semangat.

Terima kasih telah membaca! ^^


Tinggalkan komentar