Morgan tidak bisa keluar rumah, bukan karena terkurung atau ada masalah lainnya. Masalah terletak pada diri Morgan sendiri yang ternyata mengalami gangguan mental yang bernama PTSD atau sindrom pasca trauma.

Usut punya usut ternyata gangguan ini disebabkan apa yang terjadi di sekolah lamanya. Kejadiannya sama dengan kejadian di novel “Hate List“. Di dalam rumah ia pun bersekolah online dan rutin dikunjungi oleh psikiaternya.

Rutinitas biasa Morgan akhirnya berubah sejak ada Evan, tetangga baru Morgan. Karena kunjungan Evan, Morgan sedikit-sedikit mulai berubah. Namun hal ini tidak berjalan mulus karena Morgan dan pemikirannya sendiri yang menurut saya overthinking.

Sikap Morgan ini sedikit membuat saya geregetan sendiri. Memang sih ada andil dari pihak lainnya yang mendorong Morgan untuk overthinking. Menurut saya Morgan harusnya lebih percaya diri dan berani dalam bertindak.

Novel ini cocok buat di baca santai karena alurnya yang tidak terlalu berat, walau ada beberapa bagian yang bikin pembaca agak kesak, namun banyak bagian yang bikin happy juga.

Thanks for reading !! ^^


Tinggalkan komentar