Lagu anak-anak yang seharusnya dibuat untuk menemani masa kecil yang penuh keceriaan ternyata diwarnai juga dengan kisah horror atau menyeramkan. Berikut adalah kisah horror yang terdapat dalam lagu-lagu anak versi negeri Sakura, Jepang.

Kagome Kagome

Kagome kagome merupakan sebuah permainan tradisional yang biasanya dimainkan oleh anak-anak SD atau Sekolah Dasar di Jepang. Kagome sendiri berarti “lingkaran setan”. Menurut legenda rakyat Jepang, lagu ini terkutuk karena merupakan ritual lingkaran setan yang di praktekan oleh sekte rahasia Jepang. Selain itu, ada kepercayaan bahwa kagome berarti pagar bambu yang digunakan untuk menghukum mati seseorang.

Permainan kagome ini dimainkan oleh tujuh orang anak. Enam orang anak akan membentuk hexagon atau hexatram atau segi enam yang bisa dikaitkan dengan simbol setan. Selanjutnya, enam anak ini mengelilingi anak ke-tujuh yang berperan menjadi oni atau setan. Sambil bernyanyi, keenam anak tersebut akan memutari Oni. Oni sendiri harus duduk di tengah-tengah sambil menutup matanya. Setelah lagu selesai, putaranan pun akan berhenti. Kemudian, oni harus menebak siapa anak yang ada di belakangnya, jika tebakannya benar maka anak tersebut akan menggantikan posisinya sebagai oni.

Berikut adalah lirik lagu kagome dalam bahasa Jepang, “Kagome kagome Kago no naka no tori wa Itsu itsu deyaru yoake no ban ni Tsuru to kame to subetta Ushiro no shomen daare,” artinya “Kagome, Kagome, burung dalam sangkar, Kapan kapan kau keluar? Saat malam dini hari Burung jenjang dan penyu tergelincir Siapa yang ada tepat di belakang?”

Teru Teru Bozu

Kalau kamu sering nonton anime atau membaca manga, kamu pasti tahu dengan boneka Teru Teru Bozu ini. Teru Teru Bozu merupakan boneka tradisional yang digunakan untuk menangkal hujan. Kalau ada acara darmawisata, bisanya anak-anak akan memasang boneka ini di jendela atau pohon agar hari mereka pergi akan cerah. Boneka dibuat dengan bahan yang terbuat dari kertas tissu atau kain putih. Letak megerikannya adalah dalam lagunya.

Berikut liriknya dalam bahasa Jepang, “Teru-teru-bōzu, teru bōzu.. Ashita tenki ni shite o-kure.. Itsuka no yume no sora no yō ni.. Haretara kin no suzu ageyo.. Teru-teru-bōzu, teru bōzu.. Ashita tenki ni shite o-kure.. Watashi no negai wo kiita nara.. Amai o-sake wo tanto nomasho.. Teru-teru-bōzu, teru bōzu.. Ashita tenki ni shite o-kure.. Sorete mo kumotte naitetara.. Sonata no kubi wo chon to kiru zo..”

Arti lagunya, “Teru-Teru-bōzu, Terubōzu Buatlah esok hari yang cerah.. Seperti langit dalam mimpi suatu waktu.. Jika cerah aku akan memberimu sebuah bel emas.. Teru-Teru-bōzu, Teru bōzu.. Buatlah esok hari yang cerah.. Jika Anda membuat keinginan saya menjadi kenyataan.. Kami akan minum banyak anggur beras manis.. Teru-Teru-bōzu, Teru bōzu.. Buatlah esok hari yang cerah.. Tetapi jika awan menangis.. Lalu aku akan memotong kepalamu.” Disinilah letak kengeriannya dimana ada lirik mengenai potong kepala yang dinyanyikan oleh anak-anak.

Tooryanse

Tooryanse merupakan lagu tradisional anak-anak di Jepang. Lagu ini biasa nyadinyanyikan dalam permainan tradisional Jepang. Cara mainnya mirip dengan permainan ular tangga di Indonesia. Terdapat dua orang anak yang berhadapan dengan berpegangan tangan membentuk lengkungan. Selanjutnya, anak-anak lain akan berbaris berjalan melewati bawah lengkungan secara memutar. Anak yang berada di bawah lengkungan saat lagu selesai dimainkan akan tertangkap oleh tanggan dua anak tersebut. Menurut, akibanation.com, lagu menceritakan tentang seseorang yang ditawari perjanjian atau kontrak dengan sosok bukan manusia, sebagai imbalan, orang tersebut menjadikan dirinya sendiri sebagai jaminan.

Berikut lirik dalam bahasa Jepangnya, “Toryanse, toryanse Koko wa doko no hosomichi ja? Tenjin-sama no hosomichi ja Chitto toshite kudashanse Kono ko no nanatsu no oiwai ni O-fuda wo osame ni mairimasu Iki wa yoi yoi, kaeri wa kowai Kowai nagara mo Toryanse, toryanse

Terjemahan Bahasa Indonesia, “Melewati, melewati Dimana jalan sempit ini menuju? Ini adalah jalan ke Kuil Tenjin Tolong biarkan kami lewat Orang yang tidak berusaha biasanya tidak diizinkan lewat Anak ini sekarang berusia tujuh tahun Kami datang untuk membuat penawaran kami Pergi dengan aman, tetapi tidak kembali Jika anda siap, pergilah, pergilah,”

Thanks for reading !! ^^


Tinggalkan komentar