Exalters ialah sebuah band rohani dari kota Bandung yang memiliki sebuah gairah untuk melihat generasi muda yang menyembah Tuhan bukan hanya dengan cara yang biasa, namun menyembah Tuhan dengan cara yang radikal dan ekstrim sehingga benar-benar tenggelam dalam urapan dan hadirat-Nya. Exaters memiliki gaya apostolik dan profetik, membiarkan Roh Kudus bekerja sepenuhnya melalui mujizat, penyembuhan, nubuatan dan lainnya. Mereka ingin agar orang-orang yang menyembah, tidak hanya merasakan kehadiran-Nya saja, tetapi juga secara pribadi dapat mengalami kejadian supranatural di dalam hadirat Tuhan.
Dua tokon dalam terbentuknya Exalters ialah Christ Abraham dan Yizreel Chirstian. Christ Abraham dan Yizreel Chirstian merupakan teman sekolah minggu yang tumbuh bersama dalam lingkungan gereja hingga saat ini. Sejak kecil mereka sudah menyukai musik dan saat SMP mereka pernah bermusik dalam band sekuler.
“Tuhan kasih kesempatan buat kita untuk belajar sedikit demi sedikit (dalam musik).” Jelas Christ Abraham yang merupakan WL atau Worship Leader di Exalters, hingga ahirnya di tahun 2008 muncul ide untuk berkontribusi dalam musik rohani. Tahun 2008, terbentuklah Exalters, di tahun 2010 mereka mulai melakukan recording album pertama yaitu “End of Days” lalu di tahun 2011 munculah album live recording “Trust”.
Sebelum melakukan live recording “Trust” terdapat kisah peryertaan dan mujizat Tuhan di dalamnya. Tepatnya sebulan sebelum live recording itu mereka mengalami kecelakaan di perjalanan menuju Brebes. Executive Produser mereka mengalami luka yang lebih parah dibandingkan yang lainnya. “Kita ahirnya tahu waktu itu, Tuhan kasih nama albumnya Trust itu kenapa, karena waktu itu beliau di vonis sebenernya udah ga bisa lihat lagi, karena kena bambu matanya.” Jelas Christ Abraham.
Karena hal inilah lagu-lagu dalam albun Trust memiliki encouragement dan memberi kekuatan supaya lebih percaya dengan Tuhan. “Mungkin dalam suatu keadaan dimana kita gak bisa mengerti rencana Tuhan tapi percaya, Tuhan itu kasih yang terbaik buat kita. Ahirnya setelah dua-tiga tahun pemulihan, matanya sembuh total, bisa melihat.” Lanjutnya. Hal ini merupakan mujizat karena vonis sebelumnya menyatakan bahwa seharusnya ia tidak bisa melihat lagi.
Karena kejadian ini, selama 2-3 tahun, Exalters kurang begitu aktif lagi dalam menciptakan album baru namun tetap melayani Tuhan. Ada masalah lain yang juga pernah terjadi, yaitu terjadi perpecahan dalam Exalters. Menurut Christ Abraham, hal ini dikarenakan adanya perbedaan pandangan dari anggotanya.
Exalters yang awalnya memiliki sekitar 7 anggota kemudian menyusut hingga saat ini menjadi 5 orang. Dua orang sama yang bertahan hanya Christ dan Yizreel saja, sedangkan anggota lainnya begantian masuk menjadi anggota band ini. Saat ini anggota kelompok ini terdiri dari berbagai gereja yang bersama-sama memuji dan menyembah Tuhan.
Kedepannya, Exalters bukan hanyalah menjadi band rohani yang dilihat orang kebanyakan, namun Exalters ingin menjadi komunitas di mana orang-orang di dalamnya bisa belajar bersama. “Kita pengennya bukan hanya main, kita kedepannya ingin ada wadah untuk pembinaan, workshop untuk orang-rang yang ingin main musik secara bener dan baik itu gimana. Kita ingin menjadi wadah untuk saling mengajar. Jadi kedepanya sebagai wadah komunitas belajar bersama.” Jelas Christ.
“Kalau di surabaya ada SOP (Sond of Praise), ada GMS (Gereja Mawar Sharon), kita pengen di Bandung juga ada, ada sih band tapi belum ada yang bersuara loud, seperti JPCC, SOP dan GMS. Kita pengen jadi seperti itu.” Christ juga menjelaskan bahwa dalam Exalters memiliki lagu yang bersifat adoration dan encouragement, dengan lebih banyak porsi encouragemen di dalamnya. Ada juga jenis lagu lainnya, yaitu bersifat sing a long yaitu lagu yang bersifat enak di dengar namun tidak terlalu enak jika di nyanyikan.
Menurut Christ, pujian dan pemyembahan bukan sekedar nyanyian adalah bahasa hati ”worship is heart expresion”. Kita harus berekspresi saat kita menyembah, kita bisa menangis, mengangkat tangan, menari buat Tuhan karena itulah ekspresi hati kita. Jika kita menangis saat penyembahan itu adalah bahasa hati, saat kita tidak bisa berkata-kata, itulah ekspresi hati kita. Praise dan worship bisa mengubah hati, hati kita bisa dilembutkan dan diubahkan di dalam pemyembahan.
Sedangkan Yizreel mengatakan “Pujian dan penyembahan ialah nafas hidup orang percaya, nafas hidup anak-anakNya Tuhan.” Kita tidak bisa hidup tampa pujian dan penyembahan, saat tidak menyembah Tuhan maka hati kita bisa terasa kosong.
Bukan tampa penjelasan jika pemazmur manyatukan pujian penyembahan dan doa, hal ini tidak bisa dipisahkan. Yizreel juga menjelaskan bahwa Tuhan bersemayan di atas pujian umatnya. Pujian dan penyembahan selalu menghadirkan hadirat Tuhan di dalamnya.
Di bulan Desember 2015 lalu, Exalters banyak mengisi acara di beberapa mall di Bandung diantaranya itu BTC (Bandung Tradce Center) dan Ciwalk (Chiampelas Walk). Dalam mengisi acara ini Christ menjelaskan bahwa mereka ingin agar setiap orang yang mendengar bisa tahu tentang keselamatan dalam Tuhan Yesus, ada benih yang di tabur. Mereka tidak mau hanya menyanyikan lagu natal yang biasa saja namun menyanyikan lagu yang menyerukan tentang “Tuhan Yesus” agar keselamatan bisa diberitakan dan ada orang yang akan penasaran siapa Tuhan Yesus yang mereka nyanyikan.
“Dalam moment natal atau paskah, kita selalu terima dari mall mana yang mengundang kita. Kita selalu sediain waktu lah, supaya dari situ ada pesan yang disampaikan, sebenaranya ini misi kita juga. Kita mau jadi bagian orang yang menabur.” Jelas Christ. Ia juga berpesan kepada kita, tetrutama yang sudah masuk dalam pelayanan untuk tetap bertumbuh dalam Tuhan. “Roh Kudus itu dinamis, jadi kita sebagai orang yang ada Roh Kudusnya harus dinamis, artinya bertumbuh, berkembang semakin besar dan semakin besar.”
Sedangkan Yizreel berpendapat bahwa Tuhan selalu menaruh kita pada potensi tertentu. “Jangan merasa diri kita sperti saya gak bisa, saya gak mampu, pasti ada suatu potensi yang sudah Tuhan letakan dalam diri kita.” Jelasnya. Kita bisa menjadi bagian dalam pekerjaanNya Tuhan dan dianggil menjadi pelayanNya.

