Artikel ini di ambil dari Majalah GFresh! Edisi Spesial Bible A to Z – 2006
(jangan lupa baca part 1 dan 2 nya ya..)
INGGRIS
Bill dan John lagi di dermaga Inggris pas mereka ngelihat bendera Rumania di buritan sebuah kapal. Waktu itu Rumania dikuasai oleh komunis. Tanpa banyak bicara, mereka segera membuka kopor berisi Alkitab dan masuk ke kapal tersebut. Bill dan John menceritakan Yesus kepada 35 orang yang berada di kapal itu dengan menggunakan Alkitab berbahasa Rumania. Respon mereka sangat positif. Namun Bill dan John tidak punya cukup Alkitab berbahasa Rumania buat mereka. Sampai akhirnya Bill terpaksa disandera oleh awak kapal supaya John bisa pergi ke kantor buat ngambil Alkitab berbahasa Rumania dan kembali lagi ke kapal karena mereka udah terbiasa mendengar janji-janji palsu sehingga mereka tidak bisa mempercayai siapapun.
Pada masa Inggris masih dikuasai oleh gereja yang mengharamkan orang membaca Alkitab dalam bahasa selain bahasa Latin, John Wycliffe justru menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Inggris dan membagikannya secara rahasia dalam bentuk pamflet dan buku. Ia melakukan pekerjaan ini sampai ia meninggal tahun 1384. Tahun 1428, makam John Wycliffe digali kemudian dibakar oleh pemimpin gereja pada waktu itu. Begitu bencinya gereja terhadap John Wycliffe sehingga mereka berusaha untuk memusnahkan semua pekerjaan John Wycliffe. Baru seabad kemudian, Alkitab berbahasa Inggris dilegalkan.
Pada abad XVI, Raja Philip II menganiaya semua orang yang kepergok lagi baca Alkitab. Mata-mata Raja dikirim ke rumah Walikota Brugge buat nyelidikin apakah ada pertemuan pemahaman Alkitab di sana. Mereka nemuin sebuah Alkitab. Semua orang di sana nggak ada yang ngaku, kecuali seorang pelayan muda yang dengan berani mengakui kalo Alkitab itu miliknya dan dia menolak dengan halus belaan Walikota lantaran dia sangat mencintai Alkitabnya. Dia kemudian dijatuhi hukuman mati. Ketika ajal hampir tiba, pelayan itu justru berseru bahwa dirinya sangat rindu buat bersama dengan Yesus dan dia mengucapkan pengampunan buat para pembunuhnya.
Tahun 1519 Alkitab hanya boleh dibaca dalam bahasa Latin sementara orang-orang awam berbicara dalam bahasa Inggris. Orang-orang Kristen secara rahasia menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris dan membagikannya. Mereka kemudian ditangkap dan siap dibakar hidup-hidup. Tapi pengadilan memberikan pengampunan bagi seorang janda karena mempertimbangkan anak-anaknya yang harus dia rawat. Ketika janda itu diantar pulang, seorang penjaga memergoki terjemahan Alkitab disembunyiin di lengan bajunya, Janda itu nggak mau dipisahin dari terjemahan itu. Akhirnya janda itupun ikut dibakar hidup-hidup bareng tahanan yang lain.
William Tyndale menentang dengan keras peraturan gereja Inggris. Dia pergi ke Jerman dan menerjemahkan Perjanjian Baru dalam bahasa Inggris. Selama bertahun-tahun, Perjanjian Baru Tyndale diselundupin dalam karung-karung kapas dan wadah gandum
yang dikapalkan ke Inggris. Uskup London menemukannya dan membeli sebanyak-banyaknya untuk kemudian dibakar. Penjual yang menyelundupkannya malah meminta Tyndale untuk mencetak buku itu tiga kali lebih banyak. Buku Perjanjian Baru Tyndale makin tersebar luas meski siapapun yang memilikinya ditangkap dan dianiaya. Tapi Tyndale akhirnya dipenjara karena dikhianati oleh temannya. Di dalam penjara, Tyndale menyelesaikan terjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Inggris, Kerinduan Tyndale adalah agar Tuhan membukakan mata Raja. Akhirnya ia dibakar hidup- hidup pada Oktober 1536. Setahun kemudian, doanya dijawab oleh Tuhan.
Kerajaan Inggris mengijinkan pencetakan Alkitab dalam bahasa Inggris buat pertama kalinya. Alkitab versi King James muncul 75 tahun kemudian. 90 persen dari Alkitab itu cocok dengan terjemahan Tyndale, kata per kata.
Hampir 20 tahun Alkitab bahasa Inggris dibagikan secara legal di Inggris. Dr. Rowland Taylor mengajarkan kepada jemaatnya untuk membaca sendiri Alkitab dan mengikuti ajaran-ajaranNya. Sebaliknya, para pemimpin agama di bawah pemerintahan Ratu Maria I memerintahkan warganya untuk taat pada adat istiadat gereja. Pertentangan ini menyebabkan Dr. Taylor ditangkap dan dibakar hidup-hidup pada tahun 1955. Dr.
Taylor sangat bersukacita ketika mengetahui ia akan dibakar. Sebelum ia meninggal, ia sempat menulis surat untuk keluarganya dan jemaatnya. Ia berpesan supaya mereka semua tetap taat pada Tuhan dan FirmanNya. Kalo ada orang yang mengkhotbahkan Injil lain maka orang itu pantas untuk menerima kutuk dari Tuhan.
(dari berbagai sumber. Ratusan cerita cerita martir lain kamu bisa baca di buku-buku The Voice of Martyrs dan Jesus Freak, salah satunya dalam buku Devosi Total: The Voice of Martyrs terbitan KDP)
Thanks for reading !!

