Kasus kopi yang katanya bersianida masih terus menjadi pembahasan baik di media sosial maupun dalam podcast-podcast yang terkait. Nah, dalam kasus kematian Mirna Salihin banyak sekali kejanggalan yang ada, ini adalah beberapa kenjanggalan kasus ini.
Pertama, sianida bukan penyebab kematian Mirna. Hal ini dikonfirmasi oleh dokter Djaja selaku ahli peneliti sianida dan yang merupakan orang pertama yang memeriksa mayat Mirna. Menurutnya tidak ada tanda-tanda racun sianida dalam tubuh Mirna.
“Saya liat mukanya, orang kerancunan sianida salah satu tanda utamanya adalah bikin mukanya merah terang, lebam mayatnya merang terang, ini lebam mayatnya biru,” jelas dokter dalam podcast di kanal youtube dr Richard Lee.
Kedua, tidak dilakukan otopsi. Jika tidak ada otopsi maka tidak diketahui alasan kematian seseorang. Tanpa tahu alasan mati maka seharusnya tidak ada kasus. Ketiga, kejanggalan pada rekaman CCTV.
Pakar Telematika, Abimanyu pada podcast di kanal youtube dr Richard Lee menjelaskan tentang hal ini. “Kita lihat gerakan dia menggaruk, kalau kita lihat garuknya, benar dia menggaruk, tetapi saat dia menggaruk kita lihat lingkungan sekitarnya. Masak ketika ia menggaruk disini ada wanita lain atau orang lain, jadi ada yang namanya reversi ada yang namanya repetisi,” jelasnya.
Otto Hasibuan pun selaku kuasa hukum Jessica Wongso dalam beberapa podcast juga menjelaskan jika Jessica hanya menarik celana namun videonya diulang-ulang sehingga menjadi gerakan menggaruk.
Keempat, Jessica tidak diperbolehkan melanjutkan wawancara saat ditemui oleh pihak Netflix. Ada juga beberapa kesaksian dari barista dan manager Cafe Olivier yang dinilai janggal. Kelima, yang terakhir adalah tidak ada bukti nyata bahwa Jessica secara langsung memasukkan sesuatu ke minuman Mirna.
Thanks for reading!!

