Badung, Kata Jurnal – Dalam momentum World Clean Up Day 2025, gerakan peduli lingkungan kembali menggema di Tanjung Benoa. Yayasan Sahabat Multi Bintang (YSMB) bersama Seven Clean Seas (SCS) mengadakan aksi bersih pantai yang menjadi bagian dari kampanye Gerakan Bali Bersih Sampah, pada 20 September 2025.
Kegiatan yang dipusatkan di area Pantai Pandawa Watersport ini melibatkan 105 peserta dari berbagai unsur masyarakat, termasuk warga lokal, Karang Taruna, pelaku industri pariwisata, hingga relawan. Dari aksi tersebut, berhasil terkumpul 356 kg sampah.
Kolaborasi juga diperkuat dengan kehadiran Sekaa Teruna Teruni (STT) yang turut menyusun rangkaian kegiatan, mulai dari pembersihan pesisir hingga sesi edukasi lingkungan yang menyasar generasi muda.
“Aksi bersih pantai ini bukan hanya soal mengurangi sampah, tapi juga bentuk dukungan terhadap ‘Gerakan Bali Bersih Sampah’,” kata Deny Giovanno, Chairperson Yayasan Sahabat Multi Bintang.
Deny menambahkan bahwa YSMB berkomitmen menjadi bagian dari upaya mengatasi persoalan sampah di Bali. “Bersama Seven Clean Seas, kami ingin ikut ambil peran aktif dalam menghadapi tantangan sampah di Bali sekaligus memantik gerakan lokal yang bisa menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli dan menjaga lingkungan,” ujar Deny pada 20 September 2025.
Tanjung Benoa dipilih karena berada di Kabupaten Badung, wilayah yang pada 2024 tercatat sebagai salah satu penyumbang sampah terbesar di Bali. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup, total sampah Bali mencapai 1,16 juta ton, dan Badung berkontribusi sekitar 199.810 ton atau setara 17% dari keseluruhan jumlah tersebut.
Meningkatnya aktivitas wisata dan pertumbuhan penduduk turut memperparah kondisi sampah. Karena itu, YSMB dan SCS terus mendorong konsep pariwisata berkelanjutan serta peningkatan kesadaran akan bahaya polusi plastik melalui pendekatan edukatif dan pemberdayaan masyarakat.
Setelah agenda bersih pantai, para peserta mengikuti sesi pembelajaran lingkungan yang tujuan akhirnya adalah menanamkan kebiasaan menjaga alam. Program yang menggabungkan aksi nyata, pengetahuan, serta kolaborasi komunitas ini ditargetkan mampu menjangkau hingga 8.000 orang.
(Foto: Kata Jurnal)

