Badung, Kata Jurnal – Polres Badung memastikan tidak ada bukti kekerasan dalam kematian wisatawan asal China berinisial D yang ditemukan meninggal di Clandestino Hostel, Canggu, Kuta Utara, Badung.
Hal ini disampaikan pada kegiatan doorstop yang berlangsung di Loby Polres Badung pada Senin, 24 November 2024. Kegiatan tersebut dipimpin Wakapolres Badung Gede Suarmawa bersama Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Prof. Ngoerah Kunthi Yulianti, Kasat Reskrim Polres Badung Azarul Ahmad, dan Kasi Propam Polres Badung Wayan Sukarma.
Pada agenda pemaparan itu, Suarmawa menjelaskan perkembangan penyelidikan sekaligus meluruskan kabar yang sempat beredar. “Kami telah menerima hasil pemeriksaan forensik dan penyelidikan awal. Sampai hari ini tidak ditemukan indikasi tindak kekerasan yang menyebabkan kematian korban,” ujarnya.
Korban disebut sudah mengalami sakit sejak malam sebelumnya namun menolak penanganan medis karena persoalan biaya. Dalam kesempatan berbeda, Suarmawa kembali menegaskan, “Proses penanganan perkara dilakukan secara terbuka dan profesional.”
Dari sisi medis, penjelasan disampaikan Kunthi Yulianti yang turut hadir dalam pemaparan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa temuan utama berada pada organ pencernaan. “Pada pemeriksaan dalam ditemukan bercak perdarahan pada lambung dan iritasi saluran cerna yang mengarah pada kondisi diare akut,” ucapnya. Ia juga menambahkan bahwa tidak terdapat zat berbahaya seperti racun, narkoba, sianida, pestisida, maupun methanol.
Yulianti menuturkan bahwa waktu sakit yang sangat singkat membuat penetapan penyebab pasti kematian tidak mudah, meski kemungkinan dehidrasi berat tetap dipertimbangkan.
Kasat Reskrim Polres Badung, Azarul Ahmad, menyampaikan bahwa penyelidikan masih diperluas. “Kami telah memeriksa 15 saksi dan kemungkinan masih akan bertambah,” katanya dalam keterangan terpisah.
(Foto: Polres Badung)

