Saat Ditinggalkan Secara Halus, Webtoon “Grup Chat Tanpa Aku”

“Grup Chat Tanpa Aku” adalah salah satu webtoon yang berhasil memotret realita pertemanan zaman sekarang dengan segala permasalahanya. Ceritanya dimulai dari sebuah penemuan sederhana dari sang tokoh utama. Ia mendapati bahwa teman-temannya membuat grup chat baru. Semua orang ada di sana—kecuali dia. Dari hal ini lah cerita sang tokoh utama dimulai.

Cerita dalam webtoon ini sangat dekat dengan kehidupan kita. Saat ini, kita hidup di era di mana hubungan lebih sering terjadi lewat layar. Karena itu, hal kecil seperti tidak diajak ke sebuah grup bisa meninggalkan luka yang tak terlihat. Tokoh utama digambarkan sebagai seseorang yang tampak baik-baik saja, selalu ceria, selalu ingin menjaga keharmonisan. Namun di balik senyumnya, ada perasaan tersisih yang ia sembunyikan.

Konflik dalam cerita ini tidak disajikan secara meledak-ledak. Teman-teman dalam kelompok itu ternyata menyimpan alasan masing-masing. Ada kesalahpahaman lama yang tidak pernah dibereskan. Ada rasa iri yang tumbuh diam-diam. Ada juga ketakutan untuk jujur karena takut menyakiti. Tak ada yang benar-benar jahat, tak ada yang sepenuhnya korban, semuanya tokohnya punya sifat yang manusiawi. Para tokohnya punya kelemahan dan keengganan untuk berbicara dari hati ke hati.

Pesan dari webtoon ini adalah tentang komunikasi yang hilang. Tentang bagaimana diam bisa jadi jurang. Tentang bagaimana ketidakjujuran kecil, bisa menjadi pemicu retaknya hubungan secara sedikit demi sedikit.

“Grup Chat Tanpa Aku” tidak hanya menceritakan tentang sebuah grup chat, tapi kisah seseorang yang takut untuk ditinggalkan, rasa sakit karena tak dianggap, dan memahami apa yang sebenarnya terjadi.


Tinggalkan komentar