Singapore, Kata Jurnal – Dilansir dari Channel News Asia, Kamboja resmi menarik seluruh delegasi olahraganya dari SEA Games ke-33 di Thailand akibat memanasnya sengketa perbatasan antara kedua negara.

Ketua Komite Olimpiade Nasional Kamboja (NOCC) Vath Chamroeun mengumumkan keputusan tersebut pada Rabu pagi, 10 Desember 2025, dengan alasan keselamatan. Ia menyatakan, “Karena kekhawatiran serius dan permintaan dari keluarga para atlet kami agar kerabat mereka segera kembali ke rumah, NOCC harus menarik seluruh delegasi kami dan mengatur kepulangan mereka ke Kamboja sesegera mungkin demi alasan keselamatan.”

Vath Chamroeun menekankan bahwa keputusan itu tidak diambil secara tergesa-gesa. Ia menulis, “Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan oleh kepergian lebih awal ini dan tetap berterima kasih atas pengertian dan dukungan Anda.” Ia menambahkan bahwa pihaknya akan menghubungi panitia mengenai pengaturan kepulangan dan formalitas lainnya.

Penarikan penuh ini menjadi yang pertama kali terjadi dalam sejarah SEA Games. Situasi serupa hanya pernah terjadi pada 1959 ketika Kamboja mundur dari Southeast Asian Peninsular Games perdana — juga di Thailand — karena ketegangan politik.

SEA Games dibuka secara resmi di Bangkok pada Selasa dan dijadwalkan berlangsung hingga 20 Desember 2025, namun eskalasi bentrokan perbatasan pekan ini telah membayangi pesta olahraga kawasan tersebut.

Kamboja sebelumnya telah memutuskan mundur dari delapan cabang olahraga. Delegasi kecil sempat ikut dalam parade atlet pada Selasa malam, dan sebelum penarikan total, negara tersebut belum meraih medali berdasarkan data situs resmi SEA Games.

Di sisi lain, Komite Olimpiade Nasional Singapura (SNOC) menegaskan tetap berkomitmen terhadap ajang tersebut. Seorang juru bicara menyatakan, “Kami tetap berkomitmen pada SEA Games sebagai platform penting bagi olahraga regional, kerja sama dan persahabatan, serta yakin bahwa ajang ini akan terus berlangsung dalam semangat tersebut.”