Denpasar, Kata Jurnal – Frontier Bali bersama Walhi Bali dan Komite Kerja Advokasi Lingkungan Hidup (KEKAL) Bali mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatera pada Rabu, 17 Desember 2025.
Koordinator Posko Donasi sekaligus Manager Advokasi dan Kampanye Walhi Bali, A.A. Gede Surya Sentana, menyampaikan bahwa posko donasi untuk korban banjir di wilayah Sumatera telah dibuka sejak 30 November 2025 dan berjalan selama kurang lebih dua minggu. “Posko Donasi Untuk Korban Banjir di Wilayah Sumatera ini telah dibuka pada 30 November 2025 dan berjalan selama kurang lebih dua minggu,” ujarnya.
Ia menjelaskan, donasi yang berhasil dihimpun berupa pakaian layak pakai, air bersih, makanan instan, makanan kaleng, serta uang tunai sebesar Rp 6.530.000. Seluruh bantuan tersebut akan dikirimkan pada kloter pertama yang difokuskan ke wilayah Aceh Utara. “Kami mendapat informasi bahwa di Aceh Bagian Utara masih minim distribusi donasi, maka dari itu di kloter pertama ini kami fokuskan kesana dahulu,” katanya.
Lebih lanjut, A.A. Gede Surya Sentana menegaskan bahwa pembukaan posko donasi ini merupakan bentuk respons atas bencana yang melanda wilayah Sumatera dan telah menimbulkan kerugian besar bagi warga. Berdasarkan data terbaru per 16 Desember 2025, jumlah korban meninggal dunia mencapai 1.053 orang, ratusan lainnya belum ditemukan, serta ribuan warga terpaksa mengungsi akibat kehilangan tempat tinggal. “Ini bukan hanya menjadi kesedihan warga disana tetapi menjadi kesedihan bagi bangsa ini,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Frontier Bali, I Wayan Sathya Tirtayasa, menyampaikan bahwa bencana banjir di Sumatera tidak semata-mata disebabkan oleh tingginya curah hujan. Menurutnya, meningkatnya kerentanan ekologis akibat dugaan deforestasi besar-besaran dan perubahan bentang alam turut memperparah kondisi tersebut. “Banjir bukan hanya disebabkan oleh hujan, tapi kerusakan alam akibat pemerintah yang tidak becus dalam mengawal kebijakan lingkungan juga menjadi penyebab besarnya,” ucapnya.
Perwakilan KEKAL Bali, I Made Juli Untung Pratama, mendesak pemerintah agar segera menetapkan bencana banjir di wilayah Sumatera sebagai bencana nasional, mengingat besarnya dampak serta banyaknya korban jiwa. Ia juga meminta pemerintah pusat lebih serius dalam menjalankan kebijakan yang melindungi ekologi dan masyarakat. “Apa lagi yang negara tunggu? Segera tetapkan kejadian ini sebagai bencana nasional,” tuturnya.
(Foto: WAHLI Bali)

