Kemitraan Petani dan Industri Pariwisata Terjalin di Badung Local Supply Expo 2025

Badung, Kata Jurnal – Badung Local Supply Expo Tahun 2025 yang dirangkaikan dengan kegiatan Temu Usaha/Table Top menjadi ruang pertemuan antara pelaku pertanian dan pengusaha pariwisata di Kabupaten Badung. Kegiatan inisiatif Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung ini berlangsung di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Kamis, 18 Desember 2025, dan dibuka langsung oleh Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa.

“Selama ini belum ada jembatan yang mempertemukan langsung potensi pertanian dengan pariwisata. Melalui kegiatan ini, petani kami beri ruang untuk mempromosikan produk lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan produk luar,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana.

Expo tersebut tidak hanya dimanfaatkan sebagai ajang promosi produk pertanian lokal, tetapi juga difokuskan pada pembentukan kerja sama bisnis berkelanjutan antara petani atau kelompok tani dengan perusahaan, terutama di sektor pariwisata. Hal ini ditandai dengan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan langsung dalam rangkaian acara.

Salah satu kerja sama yang terjalin adalah antara Bali Beans Coffee dengan Argya Santi Group, perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan dan vila. Manager Argya Santi Group Farhan Tsany menyampaikan bahwa pihaknya memilih Bali Beans Coffee karena konsistensi kualitas produk yang ditawarkan. “Kami memilih Bali Beans Coffee karena mereka berani menjaga kualitas rasa kopi dan melakukan pengecekan langsung di setiap lokasi. Di sektor pariwisata, yang kami jual adalah pengalaman, dan Bali Beans Coffee menawarkan konsep coffee journey, di mana tamu bisa datang langsung ke kebun dan melihat proses pembuatan kopi,” ujarnya.

Ia menambahkan, konsep tersebut sejalan dengan identitas hotel yang mengusung tema Nusantara. “Kami ingin memperkenalkan kepada tamu asing bahwa kopi Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik, tidak hanya diminum tetapi juga dipelajari prosesnya,” tambahnya.

Manager Bali Beans Coffee Angga Budiarta menyambut baik kerja sama yang terjalin melalui kegiatan Temu Usaha tersebut. “Kami sangat senang bisa menandatangani kerja sama dengan Argya Santi Group. Selain menyuplai kopi ke hotel mereka, kami juga berbagi edukasi bagaimana menghasilkan kualitas kopi yang baik,” katanya.

Menurut Angga, Bali Beans Coffee tidak hanya berfokus pada penjualan produk. “Kami tidak hanya mensuplai kopi, tetapi juga menawarkan coffee journey, di mana klien bisa melihat langsung perkebunan dan proses produksi kopi kami,” jelasnya. Ia berharap dukungan pemerintah dapat membuka akses pasar yang lebih luas. “Kami berharap petani kopi di Bali, khususnya Badung, mendapatkan wadah dari pemerintah agar bisa menembus pasar ekspor, karena kopi lokal sangat diminati di luar negeri,” ungkapnya.

Selain itu, kerja sama juga terjalin antara ITDC The Nusa Dua dengan Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana Badung guna memperkuat penyerapan produk lokal di kawasan pariwisata The Nusa Dua. General Manager The Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika mengatakan, kawasan tersebut memiliki potensi besar dalam menyerap produk lokal. “Di kawasan The Nusa Dua terdapat sekitar 32 tenant yang berpotensi besar menyerap produk lokal. Melalui MoU ini, kerja sama bisa dilanjutkan baik secara langsung oleh ITDC maupun oleh tenant-tenant kami,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa penggunaan produk lokal sangat didorong selama memenuhi persyaratan. “Kami menghimbau, apabila produk lokal memenuhi kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan, tentu akan kami ajak bekerja sama,” katanya. Menurutnya, konsistensi pasokan dan mutu produk menjadi faktor utama. “Produk harus bisa diterima oleh tamu asing dan mampu dipasok secara rutin. Kami melihat saat ini banyak produk lokal yang sudah memenuhi syarat tersebut,” ungkapnya.

I Wayan Wijana menilai, antusiasme pelaku pariwisata menunjukkan besarnya potensi pertanian di Kabupaten Badung. “Banyak pelaku pariwisata yang terkejut karena ternyata Badung memiliki produk seperti asparagus dan sayur-mayur yang sangat baik. Jika disinergikan, pariwisata dan pertanian bisa saling menguatkan sehingga petani turut merasakan dampak kemajuan pariwisata,” pungkasnya.

(Foto: Pemkab Badung)


Tinggalkan komentar