Apa yang boleh dan tidak boleh dalam percakapan
Saat bertemu seseorang pertama kalinya, mulailah dengan menanyakan saran atau pendapat orang itu. Jangan gunakan pertanyaan yang jawabanya ya-atau-tidak. Kalimat seperti “Di mana lokasi istana musim panas Anda?” atau “Bagaimana pendapat Anda tentang artikel menghina tentang keluarga kaisar Jepang di New York Times hari ini?” bisa digunakan. Kejadian Aktual, film yang populer, pertunjukan televisi, dan musik merupakan bahan pembuka percakapan yang sempurna. kau bisa juga berkomentar tentang cuaca atau ruangan tempat kau berada.
Jadilah pendengar yang baik:
Jangan memonopoli percakapan, bahkan kalau kau satu-satunya yang berdarah biru dalam ruangan itu. Biarkan yang lain berbicara juga. Bahkan kalau kau terjebak dalam kepandaianmu sendiri, ingatlah untuk berhenti dan menanyakan lawan bicaramu tentang pendapat atau pengalamannya.
Jangan bergosip:
Saat kau baru bertemu seseorang pertama kalinya, tidaklah cerdas untuk menanyakan sesuatu seperti, “Apakah Anda sudah dengar tentang Countess dan Pangeran Rene?” karena mungkin saja dia menjawab. “Belum, Countess adalah istri saya. Ada hubungan apa dia dengan Pangeran Rena?” Tiba-tiba kau pasti merasa sangat tidak enak.
Jangan mengumpat:
Para putri tidak menggunakan kata-kata umpatan, kecuali mengalami provokasi ekstren, misalnya patah kaki atau tangan, atau perhiasannya yang sangat mahal masuk ke saluran wastafel.
*diambil dari buku Princess Lesson – Meg Cabot*
Thanks for reading !! ^^

